06 December 2008

Takaran yang Adil

Menarik sekali untuk membaca dan menyimak bunyi ayat Al-Qur'an Surat Al-Muthaffifiin (83) yaitu :

1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (QS. 83:1)

2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, (QS. 83:2)

3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (QS. 83:3)


senantiasa berbuat curang dalam menakar dan menimbang, baik itu di SPBU, produk-produk yang kita konsumsi setiap hari, penjual buah dan lain sebagainya bahkan dalam dunia kerja sekalipun. Kalau mereka meminta untuk menakar dari orang lain dia minta untuk disempurnakan dan minta lebih, kemudian kalau dia menimbang untuk orang lain dengan menggunakan alat timbangan yang lebih kecil dan merugikan orang lain. Ini adalah contoh-contoh dalam kehidupan kita sehari-hari. Betapa banyak orang yang memakan harta orang lain dengan jalan yang bathil, boleh jadi dia tidak menyadari bahwa ternyata telah melakukan suatu perbuatan curang dalam rangka mengeruk suatu keuntungan.

Dari ayat tersebut di atas, persepsi kita selama ini ayat tersebut di peruntukkan dalam hukum jual dan beli. Akan tetapi kalau kita cermati dan kita tafsirkan ayat tersebut sifatnya luas dan bisa di padang dari banyak segi kehidupan sebagai contoh dalam dunia kerja :

Dalam dunia kerja, karyawan adalah Aset saya rasa kita semua tidak menyangkal karena memang benar karyawan adalah aset sebuah perusahaan dalam menjalani bidang kerja tertentu untuk memproduksi sebanyak-banyaknya dan mendapatkan untung juga sebanyak-banyaknya.
Keuntungan tersebut diperoleh dari nilai jual dan beli produk yang di produksi dan hasil ke untungannya juga di nikmati bersama-sama dengan takaran masing-masing. Nah, dalam menakar dari hasil keuntungan tersebut, ini adalah tugas dan wewenang seorang pimpinan atau owner suatu perusahaan atau organisasi untuk menetapkan upah yang harus di terima para karyawan atau bawahan.

Disinilah tugas yang terberat yang musti di pikul oleh seorang pimpinan bagaimana memberikan takaran yang pas untuk para karyawan atau buruh yang bekerja dan takaran ini juga di sesuaikan dengan pekerjaan masing-masing yang di bidangin oleh karyawan dan buruh tersebut.


No comments:

Post a Comment