04 July 2009

Selamat Jalan Ayah, Guru, segaligus Penasehat kami

Jum'at, 3 Juli 2009, pukul 7:40 WIB. Innalillahi wainailaihi rojiun, telah berpulang kerahmatullah AYAH kami, GURU kami, PENASEHAT kami tercinta kepangkuan yang maha kuasa. Mungkin ini suatu ujian yang berat bagi kami semua, karena beliau menghebuskan nafas terakhirnya justru di kampus tercinta kami. Pengabdian, pengorbanan dan kontribusi yang telah beliau berikan ke kampus ini sangatlah luar biasa. Semasa beliau hidup banyak hal yang telah di perbuat dan di korbankan untuk kami para anak didik bukan hanya ilmu bahkan materipun terkadang beliau berikan demi anak didik tercinta bisa sukses dan cepat menyelesaikan pendidikannya.

Beliau merupakan pahlawan bagi kami, banyak anak didik yang diasuh telah sukses menitis karir mereka. Hingga akhir hayatnya kenangan bersama bersamanya selalu terpatri di hati kami dan ..... sulit untuk saya ucapkan dengan kata-kata "he is my hero for me".

Pada detik-detik terakhir hayatnya beliau sempat memberikan Tausiah di Mesjid Rahmatan Lil Alamin di Kampus UPI YPTK Padang. Dan beliau bercerita mengenai Kisah Seorang Ayah, Anak dan seekor Keledai, mungkin ini cerita yang sudah lama tetapi magna yang tersirat di dalam cerita tersebut sungguh merupakan suatu pencerahan bagi saya mengenai gambaran serta pandangan manusia di muka bumi ini dalam menilai apa yang mereka lihat dan apa yang mereka ucapkan.

Berikut adalah kutipan cerita yang di ambil tersebut : "gambaran cerita asli"

Ada sebuah keluarga sederhana di sebuah desa kecil yang memiliki seorang anak lelaki yang sudah mulai besar dan hendak pergi ke kota guna menuntut ilmu. Orang tuanya menyetujui namun untuk bekal ke kota mereka harus menjual keledai satu-satunya yang mereka miliki.

Keesokan hari, ayah dan anak lelaki itu pergi ke pasar untuk menjual keledai mereka. Sepanjang perjalanan mereka menuntun keledai melewati beberapa desa lain. Tak seberapa jauh kemudian ada seseorang yang menegur, "Hei, kalian ini dungu sekali. Mengapa tak menunggangi keledai kalian itu!" Lalu sang ayah memerintahkan anak lelakinya naik ke atas keledai. Bagaimana pun anak lelakinya masih harus menempuh perjalanan lebih jauh ke kota.

Ketika sampai di desa lain, seorang perempuan tua menegur, "Dunia memang sudah terbalik! Anak lelaki itu memang tak tahu diri membiarkan ayahnya berjalan sedangkan ia yang masih muda enak-enakan duduk di atas keledai."Mendengar itu, si anak lelaki turun dan menyilakan ayahnya menunggangi keledai.

Tapi sesampainya di desa berikut, ada orang lain yang memberi komentar, "Aih, aih, jahat sekali bapak ini! Membiarkan anaknya yang masih kecil berjalan kaki sedang ia yang kuat malah menunggangi keledai." Terkejut mendengar teguran ini, sang ayah lalu memerintahkan anak lelakinya naik ke atas keledai. Kemudian mereka berdua bersama-sama menunggangi keledai.

Belum lama mereka berjalan, di desa lain banyak orang menegur, "Hei, kalian ini benar-benar kejam. Malang sekali keledai itu harus menanggung beban dua orang." Ayah dan anak lelaki itu menjadi bingung dan kehabisan akal, lalu mereka memutuskan untuk memanggul keledai itu.

Melihat kejadian ini, orang-orang di jalan lalu bersorak-sorai mengolok-olok mereka, "Lihatlah orang-orang berotak keledai memanggul keledai," tawa mereka terpingkal-pingkal.

Kira-kira seperti gambaran cerita tersebut di atas yang beliau ceritakan ke kami di waktu wirid tersebut. Dan di di tutup dengan kesimpulan yang beliau berikan bahwa :
"Jangan mengharapkan ridho dari manusia, tetapi berharaplah RIDHO dari ALLAH SWT". sambil telunjuk beliau menunjuk ke atas. dan langsung di akhiri dengan asswalammualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Lalu beliau berdiri dan duduk sejajar dengan para Staff dosen dan karyawan yang lainnya dan berselang beberapa detik lalu beliau terbaring...hingga menghembuskan nafas terakhir.

Selamat jalan Ayah kami, guru kami, pembimbing kami tercinta, do'a kami selalu bersamamu dan apa yang telah engkau berikan kepada kami semoga menjadi amal ibadah dan selalu mengalir pahala kepadamu selagi kami masih hidup sampai menutup hayat kami...amin ya rabbal alamin.... dan pesan terakhirmu akan selalu kami ingat dan tak akan kami lupakan....amin
[edri/sinksonk]